Berita-jakarta.com - Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin menyesalkan sikap hakim yang tak menegur Basuki T Purnama (Ahok) saat memberikan dalam dua jarinya di persidangan. Salam dua jari ditunukkan Ahok ketika difoto oleh awak media.
"Jadi, kita melihat itu sebagai kampanye. Itu kampanye karena ditujukan kepada publik," ujar Habib Novel usai persidangan di PN Jakarta Utara, Selasa (27/12/2016).
Dia menerangkan, seharusnya, majelis hakim langsung menegur Ahok saat Ahok memberikan salam dua jari pada publik tersebut. Sebab, Ahok telah melakukan kampanye yang sejatinya tak boleh dilakukan di pengadilan. Apalagi, kampanye itu dilakukan di dalam ruang persidangan.
"Mestinya yang namanya Ahok itu di tegor. Ini ruang sidang, bukan ruang kampanye," tuturnya.
Habib Novel menambahkan, seharusnya, bila mau menunjukan ekspresi apapun atau pun victory sebagaimana yang dipahamkan Ahok, bisa dengan kepalan tangan atau gaya tubuh lainnya. "Kalau mau menunjukan tangan itu yang netral. Bisa tangan terkepal atau lainnya. Ini pelanggaran namanya," katanya. [sdn]
Tag :
Berita,
Sidang Ahok
